Laman

Rabu, 29 November 2017

Siapa yang Menciptakan Tuhan? (pertanyaan seorang atheis untuk Dr Zakir Naik)


Siapa yang Menciptakan Tuhan?
Biasanya, forum-forum Dr Zakir Naik selalu serius. Namun kali ini, ribuan orang tertawa beberapa kali ketika Dr Zakir Naik menjawab pertanyaan seorang dokter dari Rumah Sakit Sanjay yang menanyakan siapa pencipta Tuhan.
“Aku adalah Dr Sure Khan Puar dari Rumah Sakit Sanjay. Terima kasih atas ceramahmu tentang Quran adalah firman Tuhan. Lalu siapakah yang menciptakan Tuhan dan dari mana Tuhan berasal?” tanya dokter tersebut.
“Saudara ini bertanya dengan sangat bagus. Jika Quran adalah firman Tuhan, siapakah yang menciptakan Tuhan? Pertanyaan sangat bagus. Jika aku bertanya padamu, bahwa temanmu John melahirkan seorang anak. Dapatkah kau menebak anak itu laki-laki atau perempuan?” jawab Zakir Naik seraya balik bertanya.

“Tidak”

“Laki-laki atau perempuan?”

“Aku tidak bisa menebak”

“Cobalah. Setidaknya 50 persen tebakanmu benar”

“Ya, 50 persen. 1 berbanding 2”

“Oke, katakan padaku”

“Laki-laki” Hadirin tertawa mendengar jawaban tersebut.

“Laki-laki. Saudara, bisakah seorang pria melahirkan bayi?”

“Tidak”

“Laki-laki atau perempuan?”

“Tapi bisa saja temanku John itu wanita” Sebagian hadirin kembali tertawa.

“Aku bertanya padamu, temanmu, John. Aku tidak tahu ada wanita bernama John”

“Bisa saja ada lah”

“Oke, misalnya temanmu yang pria, dia pergi ke rumah sakit. Dia melahirkan seorang anak. Apakah laki-laki atau perempuan?”

“Perempuan” kali ini ribuan hadirin tertawa lebih keras.

“Dapatkah seorang pria melahirkan anak?”

“Tidak-tidak” jawab pria tersebut sembar tertawa, sementara sebagian hadirin masih terus tertawa.

“Nah, sekarang kau paham. Seorang pria tidak melahirkan bayi. Jadi tidak ada pertanyaan bayinya laki-laki atau perempuan. Demikian pula Tuhan, tidak ada yang menciptakan-Nya sehingga tidak ada pertanyaan siapakah yang menciptakanTuhan. Walam yakun lahu kufuwan ahad.” 

Dari berbagai sumber
By Saifullah Wy

Selasa, 28 November 2017

3 Pertanyaan seorang Atheis



Ada seorang Atheis yg memasuki sebuah masjid, dia mengajukan 3 pertanyaan yg hanya boleh dijawab dengan akal. Artinya tidak boleh dijawab dengan dalil, karena dalil itu hanya dipercaya oleh pengikutnya, jika menggunakan dalil (naqli) maka justru diskusi ini tidak akan menghasilkan apa-apa...

Pertanyaan atheis itu adalah:

1. Siapa yg menciptakan Allah?? Bukankah semua yg ada di dunia ada karena ada penciptanya?? Bagaimana mungkin Allah ada jika tidak ada penciptanya?? 

2. Bagaimana caranya manusia bisa makan dan minum tanpa buang air?? Bukankah itu janji Allah di Syurga?? Jangan pakai dalil, tapi pakai akal.... 

3. Ini pertanyaan ketiga, kalau iblis itu terbuat dari Api, lalu bagaimana bisa Allah menyiksanya di dalam neraka?? Bukankah neraka juga dari api?? 

Tidak ada satupun jamaah yg bisa menjawab, kecuali seorang pemuda.

Pemuda itu menjawab satu per satu pertanyaan sang atheis :

1. Apakah engkau tahu, dari angka berapakah angka 1 itu berasal?? Sebagaimana angka 2 adalah 1+1 atau 4 adalah 2+2?? Atheis itu diam membisu..

"Jika kamu tahu bahwa 1 itu adalah bilangan tunggal. Dia bisa mencipta angka lain, tapi dia tidak tercipta dari angka apapun, lalu apa kesulitanmu memahami bahwa Allah itu Zat Maha Tunggal yg Maha mencipta tapi tidak bisa diciptakan??"

2. Saya ingin bertanya kepadamu, apakah kita ketika dalam perut ibu kita semua makan? Apakah kita juga minum? Kalau memang kita makan dan minum, lalu bagaimana kita buang air ketika dalam perut ibu kita dulu?? Jika anda dulu percaya bahwa kita dulu makan dan minum di perut ibu kita dan kita tidak buang air didalamnya, lalu apa kesulitanmu mempercayai bahwa di Syurga kita akan makan dan minum juga tanpa buang air??

3. Pemuda itu menampar sang atheis dengan keras. Sampai sang atheis marah dan kesakitan. Sambil memegang pipinya, sang atheis-pun marah-marah kepada pemuda itu, tapi pemuda itu menjawab : "Tanganku ini terlapisi kulit, tanganku ini dari tanah..dan pipi anda juga terbuat dari kulit dari tanah juga..lalu jika keduanya dari kulit dan tanah, bagaimana anda bisa kesakitan ketika saya tampar?? Bukankah keduanya juga tercipta dari bahan yg sama, sebagaimana Syetan dan Api neraka??

Sang athies itu ketiga kalinya terdiam...

Sahabat, pemuda tadi memberikan pelajaran kepada kita bahwa tidak semua pertanyaan yg terkesan mencela/merendahkan agama kita harus kita hadapi dengan kekerasan. Dia menjawab pertanyaan sang atheis dengan cerdas dan bernas, sehingga sang atheis tidak mampu berkata-kata lagi atas pertanyaannya..

Itulah pemuda yg Islami, pemuda yg berbudi tinggi, berpengtahuan luas, berfikiran bebas...tapi tidak liberal... tetap terbingkai manis dalam indahnya Aqidah...

Ada yg berkata bahwa pemuda itu adalah Imam Abu Hanifah muda. Rahimahullahu Ta'ala...

Wallahu 'alam

Sumber: http://www.pkspiyungan.org

By : Saifullah WY

Minggu, 26 November 2017

Kisah Atheis dan Seorang Alim



Kisah Atheis dan Seorang Alim

Ada kisah tentang orang atheist yang tidak percaya dengan Tuhan. Dia mengajak berdebat seorang alim mengenai ada atau tidak adanya Tuhan. Di antara pertanyaannya adalah: “Benarkah Tuhan itu ada” dan “Jika ada, di manakah Tuhan itu?”

Ketika orang atheist itu menunggu bersama para penduduk di kampung tersebut, orang alim itu belum juga datang. Ketika orang atheist dan para penduduk berpikir bahwa orang alim itu tidak akan datang, barulah muncul orang alim tersebut.

“Maaf jika kalian menunggu lama. Karena hujan turun deras, maka sungai menjadi banjir, sehingga jembatannya hanyut dan saya tak bisa menyeberang. Alhamdulillah tiba-tiba ada sebatang pohon yang tumbang. Kemudian, pohon tersebut terpotong-potong ranting dan dahannya ketika jatuhnya, sehingga jadi satu batang yang lurus, dan kemudian menjadi perahu. Setelah itu, baru saya bisa menyeberangi sungai dengan perahu tersebut.” Begitu orang alim itu berkata.

Si Atheist dan juga para penduduk kampung tertawa. Si Atheist berkata kepada orang banyak, “Orang alim ini sudah gila rupanya. Masak pohon bisa jadi perahu dengan sendirinya. Mana bisa perahu jadi dengan sendirinya tanpa ada yang membuatnya!” Orang banyak pun tertawa riuh.
Setelah tawa agak reda, orang alim itu-pun berkata, “Jika kalian percaya bahwa perahu tak mungkin ada tanpa ada pembuatnya, kenapa kalian percaya bahwa bumi, langit, dan seisinya bisa ada tanpa penciptanya? Mana yang lebih sulit, membuat perahu, atau menciptakan bumi, langit, dan seisinya ini?” ...

Mendengar perkataan orang alim tersebut, akhirnya mereka sadar bahwa mereka telah terjebak oleh pernyataan mereka sendiri.

“Kalau begitu, jawab pertanyaanku yang kedua,” kata si Atheist. “Jika Tuhan itu ada, mengapa dia tidak kelihatan. Di mana Tuhan itu berada?” Orang atheist itu berpendapat, karena dia tidak pernah melihat Tuhan, maka Tuhan itu tidak ada.

Orang alim itu kemudian menampar pipi si atheist dengan keras, sehingga si atheist merasa kesakitan.
“Kenapa anda memukul saya? Sakit sekali.” Begitu si Atheist mengaduh.
Orang Alim itu lalu bertanya, “Ah mana ada sakit. Saya tidak melihat sakit. Di mana sakitnya?”
“Ini sakitnya di sini,” si Atheist sambil menunjuk-nunjuk pipinya.
“Tidak, saya tidak melihat sakit. Apakah para hadirin sekalian melihat sakitnya?” Si Alim bertanya ke orang banyak. 
Orang banyak itu berkata, “Tidak!”

“Nah, meski kita tidak bisa melihat sakit, bukan berarti sakit itu tidak ada. Begitu juga Tuhan. Karena kita tidak bisa melihat Tuhan, bukan berarti Tuhan itu tidak ada. Tuhan ada. Meski kita tidak bisa melihatNya, tapi kita bisa merasakan ciptaannya.” Demikian si orang Alim berkata.

Dari berbagai sumber

By Saifullah WY

Sabtu, 25 November 2017

Yakinkah anda akan adanya Sang Pencipta?



Yakinkah anda akan adanya Sang Pencipta?

Sebagian dari kita mungkin  masih ada yang kurang yakin akan adanya Tuhan, Sang Pencipta. Bahkan ada yang sama sekali tidak percaya akan keberadaan Tuhan.
Jika anda masih ada yang ragu bahkan tidak percaya akan keberadaan Tuhan, perumpaan sederhana di bawah ini mungkin bisa membuka pikiran anda.

Anda pasti semua tahu yang namanya pesawat terbang. Bahkan mungkin ada diantara kita yang sering bepergian menggunakan pesawat terbang.  Pernahkah terpikir oleh kita betapa canggihnya pesawat terbang?. Beratnya puluhan ton tetapi bisa terbang di udara. Perjalanan menggunakan darat berhari-berhari dapat disingkat hanya beberap jam dengan menggunakan pesawat. Dan masih banyak kecanggihan lain yang dimiliki pesawat terbang. Saya pribadi sangat kagum dengan kecanggihan pesawat terbang.
Nah pertanyaannya, apakah pesawat terbang yang canggih tersebut dapat terbentuk dengan sendirinya?. Ataukah ada yang membuatnya?. Jawabannya jelas bahwa ada yang membuatnya, yaitu manusia.

Sama halnya dengan bumi tempat kita tinggal. Begitu “canggih”nya sehingga banyak ilmuan yang takjub dengan ke canggihannya. Di bawah ini beberapa di antara ke “canggihannya” ; 

1. Ketersediaan gas yang sangat luar biasa seimbang untuk kehidupan didalamnya. Bumi mempunyai gas dalam jumlah yang tepat dalam rasio yang diperlukan untuk kelangsungan hidup tidak hanya untuk manusia, namun juga untuk semua makhluk hidup di bumi. Bumi memiliki 77% nitrogen, 21% oksigen dan 1% karbon dioksida serta gas lainnya yang tersedia di atmosfer dalam jumlah yang ideal sesuai dengan yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk yang tinggal di dalamnya.

2. Pada saat yang sama, bumi memiliki ukuran besar yang sangat  ideal sebagai bagian dari sistem tata surya. Jika massa bumi berkurang sedikit saja, maka gas yang ada di bumi akan tersebar ke ruang angkasa. Jika massanya sedikit lebih besar, maka gaya gravitasi akan terlalu besar dan akan menyebabkan bumi akan menyerap semua gas yang ada di atmosfer.

3. Jika gravitasi bumi terjadi lebih kuat dari yang ada saat ini, maka akan menyebabkan bumi menanggung terlalu banyak gas amonia dan gas metana, yang berarti akhir dari semua kehidupan di muka bumi. Jika grafitasi lebih lemah dari saat ini, maka atmosfer bumi akan kehilangan terlalu banyak air, dan kehidupan di bumi tidak mungkin hidup tanpa adanya air didalamnya.

4. Jika kerak bumi terlalu tebal, maka akan menyebabkan terlalu banyak oksigen berpindah dari atmosfer ke dalam kerak bumi dan ini akan memiliki efek yang parah pada kehidupan manusia. Begitu juga sebaliknya, jika kerak bumi terlalu tipis maka akan menyebabkan aktivitas tektonik dan vulkanik menjadi tinggi dan tentu akan sangat tidak ramah bagi kehidupan.

5. Kondisi penting lain yang  sangat penting bagi kehidupan manusia adalah tingkat ozon di atmosfer. Jika jumlahnya lebih besar dari yang ada saat ini, maka suhu permukaan akan terlalu rendah. Namun Jika kurang, maka suhu permukaan akan terlalu tinggi, yang akan menyebabkan radiasi ultraviolet terlalu berlebihan di muka bumi.

Bagaimana !?, sangat canggih bukan bumi kita…

Pertanyaannya, siapakah yang membuat/menciptakan bumi yang begitu canggih ini?, manusia? tidak mungkin, pasti ada sesuatu dibalik karya cerdas dan luar biasa ini.. iya kan. Siapakah sesuatu itu !?. Dialah Tuhan, Sang Pencipta, yaitu Allah Subhanahuwata'ala.

Sebagai penutup saya mengutip salah satu ayat dalam Al-Qur’an Surat Al Imran: 190-191 ;
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang, terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mempunyai kecerdasan: orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi: “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia. Mahasuci Engkau! Dan lindungilah kami dari siksa neraka”.

Semoga bermanfaat..

By : Saifullah WY

Jumat, 24 November 2017

Apa Tujuan Hidup Kita Yang Sebenarnya..



Tujuan Hidup Manusia

Sahabat semua, pernahkah kita terpikir, sebenarnya apa tujuan hidup kita? Untuk apa kita ada di dunia ini?. Apakah tujuan hidup hanya sebatas mencari nafkah, berkeluarga, bersosialisasi, dst.. setelah itu meninggal /mati?.. Apakah hanya seperti itu?... Pernahkah sepintas saja kita memikirkannya?..

Pertanyaan ini mungkin sederhana tapi kebanyakan dari kita tidak punya jawaban yang pasti dan jelas. Bahkan tidak jarang beberapa dari kita acuh tak acuh. Padahal sahabat,  pertanyaan sederhana ini seharusnya adalah hal pertama dan utama yang harus kita ketahui pada saat diri kita sudah bisa membedakan antara baik dan benar, atau lebih sederhana pada saat kita sudah mampu memfungsikan akal kita dengan baik.

Tulisan sederhana di bawah ini semoga dapat memberikan penjelasan..

“Ibarat kita melakukan perjalanan, pasti ada tujuannya. Tanpa ada tujuan maka perjalanan bisa jadi sia-sia”.

Sebelum kita lanjut, saya ingin bertanya dulu…
Sahabat semua tahu Handphone kan?!.. Pasti semua punya. Pertanyaan saya, HP itu apakah Ciptaan/Buatan atau Pencipta/Pembuat?. Tentu kita semua tahu kalau HP itu adalah Ciptaan/Buatan, karena ada yang membuat/menciptakan. 
Terus HP diciptakan/dibuat tujuannya untuk apa?.. Kita pasti sangat sepakat bahwa HP diciptakan tujuan utamanya adalah sebagai alat komunikasi.Ya kan!.
Sama halnya dengan manusia, kita sangat sepakat bahwa manusia adalah ciptaan/buatan, dan yang menciptakan/membuat adalah Sang Pencipta yaitu Allah Subhanawata’ala. Kalau begitu, berarti manusia diciptakan ada tujuannya.. yak kan!?. Terus apa tujuan manusia diciptakan !?.

Informasi mengenai tujuan penciptaan manusia ada pada buku manual utama kita yaitu Al-Quran. Saya memakai istilah buku manual, karena hampir sama dengan perumpamaan dengan HP tadi, dimana HP pasti ada buku manualnya (yaitu buku petunjuk pemakaian). Karena manusia adalah ciptaan dimana ada tujuan penciptaanya, makanya disertai juga dengan buku petunjuk.
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Aku telah tinggalkan pada kamu dua perkara. Kamu tidak akan sesat selama berpegang kepada keduanya, (yaitu) Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya” (H.R. Malik; al-Hakim, al-Baihaqi, Ibnu Nashr, Ibnu Hazm. Dishahihkan oleh Syaikh Salim al-Hilali di dalam At Ta’zhim wal Minnah fil Intisharis Sunnah, hlm. 12-13)

Tujuan Hidup Manusia

Adapun tujuan utama manusia diciptakan oleh Allah SWT adalah agar dapat menyembah dan beribadah kepada Allah SWT. Berikut ini adalah tujuan hidup manusia di bumi yang disebutkan dalam Alqur’an dan sunah rasul

1. Menyembah/mengabdi pada Allah

“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku” (Qs Adz zariyat : 56).

Implementasi dari menyembah/mengabdi adalah beribadah pada Allah. Sebagai Abdi/hamba Allah, manusia wajib menjalankan segala perintah dan menjauhi segala laranganNya.

Adapun ibadah yang dapat dilaksanakan oleh manusia untuk memenuhi tugasnya sebagai hamba Allah dapat berifat umum maupun khusus. Ibadah yang bersifat khusus adalah ibadah yang langsung ditujukan kepada Allah SWt seperti shalat, baik shalat wajib ataupun shalat sunnah, puasa, zakat, haji dan ibadah lainnya yang sifatnya sunnah seperti membaca Alqur’an, bersedekah. Adapun ibadah yang dilakukan secara umum adalah ibadah yang kaitannya dengan hubungan manusia dengan sesamanya seperti menyambung tali silaturahmi (baca keutamaan menyambung tali silaturahmi) dan tolong menolong antar sesama.

2. Sebagai Khalifah (Pemimpin)

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”.(QS Al Baqarah :30)

Istilah khalifah disini adalah pemimpin dimana manusai bertanggung jawab menjaga keberlangsungan hidupnya dan alam sekitarnya. Sebagai makhluk yang dikaruniai akal maka manusia memiliki kewajiban untuk mengelola sumber daya alam dan menjaga kelestariannya. Tidak hanya itu, manusia juga berkewajiban untuk menjaga dirinya sendiri dari perilaku yang tidak baik karena setiap perlakuan atau perbuatan manusia di dunia kelak akan dimintai pertanggung jawabannya

Nah sudah paham kan!, sudah tahu tujuan hidup kita yang sebenarnya.

Semoga bermanfaat ya sahabat..

by Saifullah Wy